|
Fakultas Teknologi Industri
Teknik Informatika 1 IA 07
|
Dodi Priyanto | 53414230
|
DOSEN:
|
Sri Hermawati
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas rahmat dan karunia allah swt yang telah memberikan saya nikmat
berupa kesehatan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “manusia dan kebudayaan”
Terselesainya makalah
ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah memberikan
kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh karena itu,
penulis bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu,
semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum
mencapai kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia dan kebudayaan kabudayaan di tempat ia menetap dan melakukan kegiatan yang membutuhkan bantuan mdalah satu hal yang saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan karena manusia menciptakan keanusia lain yang ada disekitar tempat ia menetap
Kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka lakukan akan menjadi kebudayaan.
Setiap manusia dan daerah tempat ia tinggal juga memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki kebiasaan sendiri di wilayahnya
sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing.
Perbedaan kebudayaan disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor
Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang
menimbulkan Keberagaman budaya tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi
informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap kebudayaan masing – masing daerah, karena
kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan manusia dengan manusia yang
lain.
Apakah pengertiaan dari
manusia?
Apakah pengertian
kebudayaan?
Bagaimanakah hubunga
antara manusia dan kebudayaan?
Bagaimana kedudukan
manusia di dalam suatu kebudayaan?
Dengan mempelajari hubungan manusia dan
kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan untuk
bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi sangatlah
penting bagi manusia. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting dalam
kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan dan masih
banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan. Dalam dunia pendidikan
kebudayaan adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam
kebudayaan, tujuan dan fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara
semacam ini diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui
makna kebudayaan. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat
nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu.
Menurut NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Dan menurut I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
Ssedangkan menurut
PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Jadi manusia
merupakan paduan antara mahluk material
dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Sedankan para ahli lain
memiliki pendapat yang berbeda diantaranya:
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi,
seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
|
1.
Hubungan antara manusia dan
kebudayaan
Hubungan adalah kesinambungan interaksi
antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang
lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia. Hubungan dapat
dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan
lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan
positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang
berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan
adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi
apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa
dirugikan.Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang
berinteraksi.Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan
kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut,
hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.
Secara sederhana
hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku
kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas
dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau
biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
2) Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang
dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk
menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih
mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai(sense of value)
3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan
sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket,
pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing
kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang
tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang
pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka
bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat
hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat
tinggal.
1. Kedudukan manusia dalam kebudayaan
Manusia memiliki empat kedudukan dalam kebudayaan, yaitu;
Sebagai penganut kebudayaan
Sebagian besar aktifitas yang dilakukan manusia adalah kebudayaan dan
kebudayaan akan terus ada selama manusia itu sendiri ada
Pembawa kebudayaan
Manusia hidup di suatu tempat yang
berarti ia telah menciptkan kebudayaan di tempat yang ia tinggali dan tatkala
ia berpindah ke tempat lain saat itulah ia membawa dan menyebarkan kebudayaan
Manipulator kebudayaan
Manusia sebagai Pencipta kebudayaan
dapat memanipulator kebudayaan yang telah ada sesuai dengan perkembangan jaman
dan akfititas yang ia lakukan
Pencipta kebudayaan
Kebudayaan
adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia
dapat hidup di tengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus
hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya.
BAB 3
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kebudayaan ada ksrns akibat dari akfitas yang dilakukan manusia
dan
setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia. Oleh
karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu
pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi
(tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.
Saran
Sebagai
manusia yang ber akhlak dan ber ilmu hendak nya kita lebih selektif dalam menciptakan
dan menganut kebudayaan karna dampak negatif yang terjadi dari suatu kebudayaan
akan berlangsung lama dan perlu waktu untuk memperbaikinya
DAFTAR PUSTAKA